Mengenal Jenis Kemasan Plastik Paling Umum dan Fungsi yang Tepat untuk Setiap Produk

Permintaan terhadap packaging kemasan terus meningkat seiring pertumbuhan sektor makanan, minuman, kosmetik, dan kebutuhan rumah tangga. Data Statista 2024 menyebutkan bahwa penggunaan kemasan fleksibel berbahan plastik meningkat lebih dari 4,7% setiap tahunnya. Kombinasi antara bobot ringan, higienis, mudah dibentuk, kuat, serta efisien membuat kemasan plastik tetap menjadi pilihan utama di berbagai industri.

Namun, tidak semua material plastik memiliki karakter dan fungsi yang sama. Setiap jenis plastik memiliki tingkat keamanan pangan, permeabilitas, ketahanan panas, sifat fisik, hingga kemampuan proteksi berbeda. Kesalahan dalam memilih bahan kemasan dapat menyebabkan produk berubah aroma, mudah rusak, bocor, atau bahkan tidak layak konsumsi. Karena itu, pengetahuan mengenai jenis dan fungsi material kemasan menjadi sangat penting, terutama bagi pelaku usaha yang ingin menjaga kualitas produk sampai ke tangan konsumen.

Jenis Kemasan Plastik Paling Umum
Jenis Kemasan Plastik Paling Umum

Packaging kemasan tidak hanya berfungsi sebagai pelindung. Material yang digunakan juga menentukan ketahanan oksidasi, menjaga aroma, melindungi dari kontaminasi, serta mempertahankan kualitas produk selama distribusi. Masing-masing jenis plastik memiliki tingkat fleksibilitas, transparansi, dan ketahanan berbeda. Semakin tepat pemilihan material, semakin kecil risiko kerusakan produk.

Pengetahuan ini sangat penting terutama bagi industri makanan, skincare, minuman, obat-obatan, dan household. Produk cair membutuhkan kemasan yang kuat, makanan kering membutuhkan perlindungan udara, sementara produk berminyak membutuhkan material yang tidak reaktif.

1. PET (Polyethylene Terephthalate)

PET merupakan salah satu jenis kemasan plastik paling dikenal. Material ini memiliki kode daur ulang angka 1 dan identik dengan tampilan bening serta tingkat kejernihan yang tinggi. PET ringan, cukup kokoh, dan mampu menahan tekanan internal pada botol minuman.

PET juga memiliki permeabilitas rendah terhadap oksigen dan karbon dioksida sehingga kualitas produk cair tetap terjaga. Material ini dapat digunakan pada berbagai keperluan produksi seperti blow molding atau printing pada kemasan multilayer. PET umum dipakai untuk botol air mineral, jus, minyak goreng, kecap, hingga jar skincare.

2. HDPE (High-Density Polyethylene)

HDPE dikenal sebagai material bertekstur putih susu dengan kepadatan tinggi. Material ini lebih kuat, lebih tebal, dan tahan panas dibanding PET. HDPE memiliki ketahanan kimia yang baik sehingga cocok untuk berbagai produk cair seperti sabun, deterjen, dan pembersih rumah tangga.

Karena sifatnya yang stabil dan tidak mudah retak, HDPE sering dipakai untuk galon air minum, jerigen minyak goreng, botol sampo, serta botol susu. Beberapa produk makanan beku juga menggunakan HDPE karena kemampuan material ini bertahan pada suhu rendah.

3. LDPE (Low-Density Polyethylene)

LDPE merupakan plastik yang lebih fleksibel dibanding HDPE. Memiliki kode daur ulang angka 4, LDPE bersifat lembut, lentur, dan memiliki kemampuan heat-seal yang baik. LDPE sering digunakan sebagai inner layer pada kemasan multilayer, terutama untuk produk makanan.

LDPE mampu menahan kelembapan sehingga cocok digunakan pada plastik belanja, cling wrap, kemasan frozen food, botol tipe squeeze, hingga tube pasta gigi. Sifatnya yang higienis dan mudah dibentuk membuat LDPE banyak digunakan di industri makanan dan retail.

4. PP (Polypropylene)

PP adalah material kemasan plastik serbaguna dengan kode daur ulang angka 5. Karakteristik utamanya tahan panas, tahan minyak, dan tidak mudah berubah bentuk. Banyak wadah makanan yang aman masuk microwave menggunakan PP karena titik lelehnya lebih tinggi dibanding PET maupun PE.

PP sering digunakan untuk container makanan panas, botol obat, botol susu bayi, sedotan, hingga tutup botol. PP juga tidak mudah menyerap air sehingga produk tetap aman dan tidak berubah aroma.

5. BOPP (Biaxially Oriented Polypropylene)

BOPP adalah film plastik yang memiliki tampilan glossy dan kejernihan tinggi. Material ini diproses dengan orientasi dua arah sehingga menghasilkan film yang kuat dan ringan. BOPP banyak digunakan untuk kemasan dengan tampilan visual menarik karena hasil printing pada permukaannya sangat tajam.

Material ini memiliki ketahanan kelembapan yang baik sehingga banyak digunakan untuk kemasan snack, keripik, biskuit, roti, kopi, hingga beberapa produk kosmetik sachet.

6. CPP (Cast Polypropylene)

CPP merupakan material yang lebih lembut dan fleksibel dibanding BOPP. Kemampuannya untuk menghasilkan heat-seal kuat menjadikannya pilihan utama sebagai lapisan dalam pada kemasan multilayer. CPP juga stabil saat terkena suhu panas dan aman digunakan untuk produk berminyak.

Produk seperti saus sachet, sambal sachet, frozen food, bakery packaging, hingga pouch kopi sering menggunakan CPP sebagai bagian dari struktur kemasan.

7. PVC (Polyvinyl Chloride)

PVC memiliki karakter kaku dan dapat menjadi fleksibel dengan tambahan bahan tertentu. Material ini banyak digunakan untuk blister packaging, terutama dalam industri farmasi dan elektronik kecil. PVC juga digunakan sebagai shrink film atau label botol karena kemampuannya menempel erat pada kemasan.

Dengan tingkat transparansi yang cukup baik dan ketahanan sobek, PVC sering menjadi pilihan untuk kemasan display produk.

Multilayer Packaging

Multilayer packaging merupakan inovasi yang menggabungkan beberapa jenis film plastik dalam satu kemasan. Kombinasi material seperti PET, BOPP, LDPE, dan CPP disusun sehingga menghasilkan perlindungan maksimal terhadap aroma, cahaya, oksidasi, serta kelembapan.

Kemasan multilayer banyak digunakan untuk produk yang memerlukan daya tahan tinggi, seperti kopi, snack premium, bumbu instan, refill sabun, produk kecantikan cair, hingga household modern. Selain proteksi maksimal, tampilan visualnya juga fleksibel dan sangat mendukung branding produk.

Kesimpulan

Setiap jenis kemasan plastik memiliki karakteristik, kelebihan, dan fungsi berbeda. PET cocok untuk produk bening seperti minuman, HDPE unggul untuk produk cair rumah tangga, LDPE ideal untuk kemasan fleksibel harian, PP tahan panas untuk makanan, BOPP cocok untuk visual premium, CPP unggul sebagai heat-seal inner layer, PVC untuk blister presisi, dan multilayer untuk perlindungan maksimal.

Pemilihan material kemasan yang tepat tidak hanya menjaga kualitas produk, tetapi juga meningkatkan nilai dan kepercayaan konsumen.

Tinggalkan komentar